Sabtu, 16 November 2013

Penemuan bukti katolik kuno

Arkeolog Israel akhir pekan lalu mengumumkan penemuan apa yang diduga sebagai gereja tertua di Tanah Suci. Gereja itu berada di sebuah penjara dekat lokasi yang disebut-sebut dalam Kitab suci sebagai Armageddon. 

Badan Urusan Barang Antik Israel mengatakan, runtuhan yang mereka temukan tersebut diyakini berasal dari abad tiga atau empat. Di dalamnya ditemukan beberapa referensi mengenai Yesus dan gambar-gambar ikan, suatu simbol Kristen kuno. 

"Ini adalah bangunan yang amat kuno, mungkin paling kuno di wilayah kami," kata Yotam Tepper, pimpinan arkeolog yang melakukan penggalian. 

Penggalian itu sendiri sudah dilakukan sejak 18 bulan lalu di penjara Megiddo, utara Israel. Namun temuan paling signifikan terjadi dua minggu lalu, ketika simbol-simbol gereja kuno muncul. Para peneliti menduga Megiddo dianggap sebagai Armageddon-nya Kitab Suci Perjanjian Baru, yakni lokasi peperangan terakhir antara kebaikan dan kejahatan. 

Menurut Tepper, penemuan di atas bisa mengungkap beberapa hal mengenai periode awal Kristen, suatu masa di mana kepercayaan ini dilarang oleh penguasa Romawi hingga abad ke empat. 

"Biasanya informasi mengenai periode ini didapatkan dari literatur, bukan bukti arkeologi," katanya. "Oleh karenanya struktur kuno ini adalah temuan yang sangat unik, tak ada bandingannya." 

Dalam gambar-gambar yang disiarkan melalui televisi, terlihat mosaik-mosaik yang bertuliskan nama Yesus Kristus dalam huruf Yunani kuno dan gambar ikan. 

"Temuan gereja yang dibangun sebagai penghormatan terhadap Yesus di masa awal sejarah Kristen adalah sesuatu yang unik," kata Pietro Sambi, duta besar Vatikan untuk Israel.

Sementara Joe Zias, antropolog Israel, menganggap temuan ini signifikan, tapi bangunan yang ditemukan mungkin bukan gereja tertua di dunia. Menurut anggapannya, tidak ada gereja - dalam pengertian gedung untuk ibadah - hingga Kaisar Konstantin melegalkan ajaran Kristen di abad empat. 

"Artinya gereja pertama dibangun pada abad empat, bukan sebelumnya. Hal yang penting adalah ukurannya, inskripsinya, dan mosaiknya," papar Zias. "Walau ini sungguh penting, tapi saya tidak berani menyebutnya sebagai gereja tertua." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar